Jumat, 16 Oktober 2015

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung

(Foto : detikFinance)

Seperti yang kita ketahui, proyek pembangunan kereta cepat / Hight Speed Railways Jakarta - Bandung telah diputuskan akan bekerjasama dengan China. Pada tanggal 16 Oktober 2015 telah ditanda tangani kerjasama antara Indonesia dan China. China dan Indonesia sudah sepakat membentuk perusahaan patungan bernama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Perusahaan ini bertanggung jawab menyesaikan proyek tersebut.

Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng mengatakan bahwa pembangunan ini penting bagi kedua negara. "Bagi Indonesia ini perlu untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan ekonomi di koridor Jakarta bandung. Bagi china ini merupakan pembangunan kereta cepat yang pertama oleh China di luar negeri," ujarnya.

Telah dilakukan Joint Venture Agreement Signing High Speed Railway of Jakarta-Bandung bertempat di Hotel Pullman Jakarta. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia(PT PSBI) Dwi Windarto dan Perwakilan dari China Railway International Yang Zhongmin. PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia terdiri dari 4 BUMN yaitu PT Wijaya Karya, PT Kereta Api Indonesia, PT Perkebunan Nusantara VIII dan PT Jasa Marga. Kepemilikan Wijaya Karya dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia yaitu 38%, KAI 25%, PN VIII 25%, dan Jasa Marga 12%.

Pembangunan kereta cepat ini dengan nilai proyek US$ 5,5 milyar atau setara Rp 72 trilyun, rute Jakarta - Bandung(140 km), kecepatan 250 km/jam, harga tiket Rp 225.000,-. Proyek akan dimulai tahun 2016 oleh perusahaan patungan Indonesia - China yaitu PT Kereta Cepat Indonesia China. Beroperasi tahun 2019. Kepemilikan, Indonesi(PT PSBI) 60% dan China(China Railway International Co.Ltd).

(Dikutip dari : kereta-api.co.id dan detikFinance)

0 komentar:

Posting Komentar